Kamis, 20 Februari 2014

Sumpah Pemuda , Cerminan Para Pemuda :)

Pemuda, sebuah kata tapi jka direnungkan memiliki makna cukup besar. Ketika seseorang mengalami fase muda dalam hidupnya, banyak sekali kesempatan untuk melakukan banyak hal, baik itu sebuah pencapaian maupun perubahan. Masa muda merupakan masa dalam puncak perkembangan tenaga dan pikiran. Dalam sebuah negara, pemuda memegang peran penting dalam perkembangannya. Seperti kata Bung Karno, “beri aku 10 pemuda dan akan kurubah dunia”. Ini berarti kemajuan dan perubahan sebuah negara berasal dari kemampuan pemuda-pemudi untuk menjaga dan memperbaiki birokrasi negara mereka.

Negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam kemerdekaannya tak lepas dari peran pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan hak negara. Mari sejenak kita melihat ke masa lalu.  Sejak tahun 1908 telah bermunculan organisasi-organisasi pergerakan Indonesia yang dipelopori dengan berdirinya Budi Utomo oleh Dr. Sutomo. Pada masa ini jelas terlihat rasa nasionalisme membara di tiap jiwa pemuda dan pemudi Indonesia. Dengan banyaknya organisasi-organisasi di Indonesia, pada tahun 1926 di Jakarta diselenggarakan kongres pemuda I yang diketuai oleh M. Tabrani dari Jong Java, tujuannya adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antarorganisasi di Indonesia tanpa membedakan ras, suku, dan daerah asal. Lalu dilanjutkan dengan kongres pemuda II di Jakarta pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang diketuai oleh Sugondo Joyo Puspito. Kongres ini dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia, yaitu Jong Java, Jong Batak , Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, serta pengamat dari pemuda Tiong hoa di antaranya Kwee Thiam Hong, John Lauw  Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. Dalam kongres yang kedua diputuskan pengikraran Sumpah Pemuda, Merah Putih sebagai bendera nasioal, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, serta penyatuan semua organisasi pemuda dalam wadah Indonesia Muda. Selanjutnya kongres kedua ini lebih dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. 
Dalam sumpah pemuda pada kongres pemuda II, disebutkan bahwa para pemuda bersatu dan berikrar bertanah air satu, tanah air Indonesia; Menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia; Serta berbangsa satu, bangsa Indonesia. Pada masa lalu sumpah pemuda dan semangat nasionalisme pemuda pemudi Indonesia menjadi langkah awal pergerakan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Semangat pemuda dan pemudi ini juga masih berlanjut di masa proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda pejuang membawa Soekarno dan Hatta ke rengas dengklok untuk mendesak pelaksanaan proklamasi. Berkat peran pemuda inilah akhirnya segera dilaksanakan proklamasi kemerdekaan. Apakah semangat persatuan dan nasionalis itu masih ditemukan pada jiwa pemuda pemudi Indonesia masa kini?
Berbeda dengan pemuda di masa pergerakan, yang sangat bersemangat dan memiliki rasa nasionalis yang tinggi, pemuda masa kini cenderung asyik dengan kegiatan mereka sendiri. Mereka cenderung mengkiblatkan dirinya pada kebudayaan luar. Gencarnya pengaruh dari luar Indonesia seakan menipiskan semangat nasionalis muda-mudi Indonesia. Hal yang sangat sederhana misalnya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, generasi muda masa kini cenderung lebih senang menggunakan bahasa gaul, mereka lebih senang mempelajari bahasa negara lain daripada mempelajari bahasa Indonesia. Terkesan  kontras dengan golongan muda di masa lampau. Mereka, para pemuda di masa lampau, bangga dengan bahasa Indonesia dan bahkan mengikrarkannya dalam sumpah pemuda. 
Masalah lain yang dihadapi generasi muda Indonesia pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya ialah kegalauan akan jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia rupanya mulai memudar, dan seiring dengan ini krisis kepercayaan diri pun melanda. Generasi muda pada khususnya cenderung kurang bangga dengan  negara Indonesia. Sebab, seperti yang telah disinggung sebelumnya, generasi muda masa kini cenderung membanggakan negara lain baik itu dari segi bahasa maupun kebudayaan. Begitu juga dengan free sex dan aksi pornografi yang semakin marak di kalangan remaja, serta banyaknya tawuran yang terjadi di antara golongan muda. Memang, di masa muda akan sering terjadi kelabilan emosi, namun hal ini tentu saja berpengaruh rasa nasionalisme yang pada akhirnya terus memudar. 
Dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sebagian besar pemuda masa kini, terselip tantangan besar bagi mereka sendiri untuk memperbaiki keadaan. Semakin maraknya budaya asing yang masuk serta gejolak modernisasi  yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal, sebaiknya tantangan-tantangan tersebut disikapi dengan kerifan dan kebijaksanaan oleh setiap generasi muda agar  budaya yang masuk tidak langsung diserap mentah-mentah namun dapat dipilah-pilah terlebih dahulu.
Setiap hal pasti memiliki sisi yang berlawanan, sisi positif dan sisi negatif. Begitu juga dengan generasi muda Indonesia. Selain adanya berbagai permasalahan yang menimpa sebagian dari mereka, generasi muda Indonesia sebenarnya memiliki talenta yang cukup besar dalam memajukan bangsa Indonesia. sebagai bukti, telah banyak prestasi yang diraih dalam berbagai bidang oleh banyak pemuda baik nasional maupun internasional. Tentu hal ini akan mengangkat nama baik Negara Indonesia. Besarnya presentase pemuda akan memberi peluang sebuah negara untuk meraih kesuksesan, dengan catatan sumber daya manusia mereka harus dioptimalkan.
Hari sumpah pemuda bukan hanya sekedar hari yang harus diperingati setiap tahun lalu dilupakan begitu saja. Tapi juga harus dimaknai oleh para pemuda pada khususnya. Sebab, sumpah pemuda merupakan sejarah awal pergerakan para pemuda yang seharusnya menjadi penyemangat bagi generasi muda masa kini untuk melanjutkan peran aktif pemuda di masa lalu. Selain itu, sumpah pemuda merupakan tonggak awal persatuan muda-mudi di zaman penjajahan untuk mengusir para kolonial hingga akhirnya negara Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, jadi kita juga harus mengilhami dan melanjutkan perjuangan para pemuda penggerak nasionalisme di masa lalu. Karena berkat mereka kita sekarang bisa menikmati kemerdekaan, berkat mereka kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dari banyaknya bahasa yang ada di kepulauan Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar