Pemuda,
sebuah kata tapi jka direnungkan memiliki makna cukup besar. Ketika seseorang
mengalami fase muda dalam hidupnya, banyak sekali kesempatan untuk melakukan
banyak hal, baik itu sebuah pencapaian maupun perubahan. Masa muda merupakan
masa dalam puncak perkembangan tenaga dan pikiran. Dalam sebuah negara, pemuda
memegang peran penting dalam perkembangannya. Seperti kata Bung Karno, “beri aku 10 pemuda dan akan kurubah dunia”.
Ini berarti kemajuan dan perubahan sebuah negara berasal dari kemampuan
pemuda-pemudi untuk menjaga dan memperbaiki birokrasi negara mereka.
Negara
kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam kemerdekaannya tak lepas dari
peran pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan hak negara. Mari sejenak
kita melihat ke masa lalu. Sejak tahun
1908 telah bermunculan organisasi-organisasi pergerakan Indonesia yang
dipelopori dengan berdirinya Budi Utomo oleh Dr. Sutomo. Pada masa ini jelas
terlihat rasa nasionalisme membara di tiap jiwa pemuda dan pemudi Indonesia. Dengan
banyaknya organisasi-organisasi di Indonesia, pada tahun 1926 di Jakarta
diselenggarakan kongres pemuda I yang diketuai oleh M. Tabrani dari Jong Java,
tujuannya adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antarorganisasi di
Indonesia tanpa membedakan ras, suku, dan daerah asal. Lalu dilanjutkan dengan
kongres pemuda II di Jakarta pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang diketuai
oleh Sugondo Joyo Puspito. Kongres ini dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan yang ada di Indonesia, yaitu Jong Java, Jong Batak , Jong Celebes,
Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, serta pengamat dari
pemuda Tiong hoa di antaranya Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Dalam kongres yang kedua diputuskan pengikraran Sumpah Pemuda, Merah Putih
sebagai bendera nasioal, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, serta
penyatuan semua organisasi pemuda dalam wadah Indonesia Muda. Selanjutnya
kongres kedua ini lebih dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda yang diperingati
setiap tanggal 28 Oktober.
Dalam
sumpah pemuda pada kongres pemuda II, disebutkan bahwa para pemuda bersatu dan
berikrar bertanah air satu, tanah air Indonesia; Menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia; Serta berbangsa satu, bangsa Indonesia. Pada masa lalu sumpah
pemuda dan semangat nasionalisme pemuda pemudi Indonesia menjadi langkah awal pergerakan
Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Semangat pemuda dan pemudi ini juga masih
berlanjut di masa proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para
pemuda pejuang membawa Soekarno dan Hatta ke rengas dengklok untuk mendesak
pelaksanaan proklamasi. Berkat peran pemuda inilah akhirnya segera dilaksanakan
proklamasi kemerdekaan. Apakah semangat persatuan dan nasionalis itu masih
ditemukan pada jiwa pemuda pemudi Indonesia masa kini?
Berbeda dengan
pemuda di masa pergerakan, yang sangat bersemangat dan memiliki rasa nasionalis
yang tinggi, pemuda masa kini cenderung asyik dengan kegiatan mereka sendiri.
Mereka cenderung mengkiblatkan dirinya pada kebudayaan luar. Gencarnya pengaruh
dari luar Indonesia seakan menipiskan semangat nasionalis muda-mudi Indonesia.
Hal yang sangat sederhana misalnya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, generasi muda masa kini cenderung lebih senang menggunakan bahasa
gaul, mereka lebih senang mempelajari bahasa negara lain daripada mempelajari
bahasa Indonesia. Terkesan kontras
dengan golongan muda di masa lampau. Mereka, para pemuda di masa lampau, bangga
dengan bahasa Indonesia dan bahkan mengikrarkannya dalam sumpah pemuda.
Masalah
lain yang dihadapi generasi muda Indonesia pada khususnya dan masyarakat luas
pada umumnya ialah kegalauan akan jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia
rupanya mulai memudar, dan seiring dengan ini krisis kepercayaan diri pun
melanda. Generasi muda pada khususnya cenderung kurang bangga dengan negara Indonesia. Sebab, seperti yang telah
disinggung sebelumnya, generasi muda masa kini cenderung membanggakan negara
lain baik itu dari segi bahasa maupun kebudayaan. Begitu juga dengan free sex dan aksi pornografi yang
semakin marak di kalangan remaja, serta banyaknya tawuran yang terjadi di
antara golongan muda. Memang, di masa muda akan sering terjadi kelabilan emosi,
namun hal ini tentu saja berpengaruh rasa nasionalisme yang pada akhirnya terus
memudar.
Dengan
berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sebagian besar pemuda masa
kini, terselip tantangan besar bagi mereka sendiri untuk memperbaiki keadaan.
Semakin maraknya budaya asing yang masuk serta gejolak modernisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya
lokal, sebaiknya tantangan-tantangan tersebut disikapi dengan kerifan dan
kebijaksanaan oleh setiap generasi muda agar
budaya yang masuk tidak langsung diserap mentah-mentah namun dapat
dipilah-pilah terlebih dahulu.
Setiap
hal pasti memiliki sisi yang berlawanan, sisi positif dan sisi negatif. Begitu
juga dengan generasi muda Indonesia. Selain adanya berbagai permasalahan yang
menimpa sebagian dari mereka, generasi muda Indonesia sebenarnya memiliki
talenta yang cukup besar dalam memajukan bangsa Indonesia. sebagai bukti, telah
banyak prestasi yang diraih dalam berbagai bidang oleh banyak pemuda baik
nasional maupun internasional. Tentu hal ini akan mengangkat nama baik Negara
Indonesia. Besarnya presentase pemuda akan memberi peluang sebuah negara untuk
meraih kesuksesan, dengan catatan sumber daya manusia mereka harus
dioptimalkan.
Hari sumpah
pemuda bukan hanya sekedar hari yang harus diperingati setiap tahun lalu
dilupakan begitu saja. Tapi juga harus dimaknai oleh para pemuda pada
khususnya. Sebab, sumpah pemuda merupakan sejarah awal pergerakan para pemuda
yang seharusnya menjadi penyemangat bagi generasi muda masa kini untuk
melanjutkan peran aktif pemuda di masa lalu. Selain itu, sumpah pemuda
merupakan tonggak awal persatuan muda-mudi di zaman penjajahan untuk mengusir
para kolonial hingga akhirnya negara Indonesia berhasil memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya, jadi kita juga harus mengilhami dan
melanjutkan perjuangan para pemuda penggerak nasionalisme di masa lalu. Karena
berkat mereka kita sekarang bisa menikmati kemerdekaan, berkat mereka kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dari banyaknya bahasa
yang ada di kepulauan Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar